Gubernur Tunjuk Wabup Jabat PLH Bupati ME - BERANTAS SUMSEL

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 03 September 2019

Gubernur Tunjuk Wabup Jabat PLH Bupati ME


PALEMBANG, BS.COM - Gubernur Sumsel, H Herman Deru SH, MH menyatakan dirinya kaget dan sedih ketika mendapat kabar tentang Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Muara Enim berinisial AY yang dilakukan oleh  KPK.
“Saya dapat kabar itu jam 9 semalam kemarin dapat telpon dari teman. Saya kaget, saya langsung cari info. Ternyata ada ruangan yang disegel, saya kurang lega. Saya hubungi pejabat kepolisian di Lampung, Kapolres dan Polda Lampung. Ada, tapi tidak tahu AY dimana,” ujarnya saat diwawancarai di Kantor BPK, Selasa (3/9/2019).

Lebih lanjut Herman Deru menuturkan, sampai saat ini pihaknya belum tahu keberadaan AY dimana.  “Biro Otda melaporkan ke saya, agar tidak terjadi kekosongan sebelum ada PLH, saya angkat Pelaksana Harian (PLH) Wakil Bupati (Wabup) Muara Enim (ME) akan jadi PLH-nya,” tegasnya.

Kepada kepala daerah lain Herman Deru berpesan,  agar menjaga marwah pribadi, keluarga dan kepala daerah.
“Pak AY belum sangkaannya, jadi belum bisa dievaluasi. Belum tentu tersangka. Kan belum ada status,” katanya.

Ketika ditanya terkait uang suap pengadaan di PU mencapai 35 ribu Dollar AS,  menurut Herman Deru, itu sekitar Rp 500 juta.
“Itu banyak juga. Pengadaan itu sudah ada aturannya. Itu ada yang menerima dan ada yang memberi. Itu 1x24 jam kalau tidak ada kabar,  akan saya tunjuk PLH,” pungkasnya.

Sedangkan menurut keterangan dari Wakil Bupati Muara Enim Juarsah ketika diwawancarai seusai serah terima jabatan Kepala BPK Perwakilan Sumsel mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui secara pasti perihal terkait OTT yang dilakukan oleh KPK kepada bupati, termasuk keberadaan bupati pun dirinya juga belum tahu.
‘’Dari kemarin juga kami tidak tahu, karena kita belum ketemu. Seharusnya bupati diagendakan hadir disini hari ini. Saya cuma mendapat informasi dari media online saja,’’ ungkapnya

Mengenai oknum Kepala dinas yang ditengarai ikut terlibat, menurut Juarsah memang ada, namun ia tak mau menyebut namanya. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here