Terkait Teror Harimau BKSDA Turun ke Lapangan - BERANTAS SUMSEL

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 14 Desember 2019

Terkait Teror Harimau BKSDA Turun ke Lapangan


LAHAT, BS.COM - Teror dan terus berkeliarannya si raja hutan alias Harimau di wilayah Kabupaten Lahat Sumatera Selatan kian nyata dan mengganas. Sebab keberadaan Harimau Sumatera tak hanya di Kecamatan Kota Agung, tapi juga sebaliknya pula kian melebar hingga ke Kecamatan Pagun tepatnya di Desa Lekung Daun Kaubaten Lahat.

Camat Pagun Iskandar Jumaldi SE, Kapolsek Pagun Aipu Husin Z, Danramil Kapten Efendi Simarmata, Kades Kedaton Yeni Herianti, Erlansyah, Personil BKSD dan Sugianto Humas PT Buma setelah mendapat informasi dari warga bahwa telah berkeliaran dua ekor diduga anak harimau sebesar anak sapi dan meningkalkan tapak kaki dan kotoran. Maka rombongan ini langsung bergegas melakukan patroli. Sebab jangan sampai timbul korban jiwa dan ternak warga sebagaimana yang terjadi selama ini, Sabtu (14/12) siang tadi

Patroli dilakukan rombongan Tripika dan Tim BKSDA dan Perwakilan PT Buma guna mengecek langsung akan kebenaran infomasi yang diterima.

Camat Pagun Iskandar Jumaldi SE saat diwawancarai awak media dilokasi mengatakan, pihaknya menerima laporan dari dua warga yang menemukan jajak harimau.
”Pertama kali warga Desa Kedaton bernama Gunawan  (45) sehari- hari bekerja sebagai Sopir PT Buma mau ke lokasi tambang sekitar pukul 08.30 WIB pagi tadi. Dia melihat harimau warna kuning dan hitam dua ekor sebesar anak sapi dan juga ditemukan tapak kaki dan kotoran harimau dibelakang rumahnya di Dusun Lekung Daun Desa Kedaton," terangnya.
"Juga ada seorang ibu bernama Nita umur 35 tahun,  dia melihat harimau sebesar anak sapi berwarna putih sekitar pukul 9 pagi dan sudah dicek oleh Tripika Kecamatan, pihak PT Buma, dan Kades Kedaton Yeni Herianti,” tegas camat.

Selain itu, Camat Pagun mengimbau untuk tetap waspada bila berangkat ke kebun jangan sendirian, pergi jangan terlalu pagi dan pulang jangan terlalu malam,” pesannya.

Sementara itu pihak BKSDA Erlansyah menanggapi dari cek lokasi pihaknya setelah diukur bahwa diameter tapak sekitar 8 CM, sedangkan ukuran normal harimau itu diatas 15 CM.
"Jadi kita simpulkan kemungkinan kecil bukan harimau, dari saksi kita tidak memastikan bahwa itu harimau, namun itu dipastikan tapak anjing, terkait kotoran yang diduga kotoran harimau. Kemungkinan kotoran hewan mamalia lainnya," terangnya.
"Sedangkan terkait harimau yang memangsa beberapa manusia, itu memang ada dikawasan hutan yang dilindungi atau habitatnya,” pungkasnya seorang Tim BKSDA. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here