MUARA ENIM, BS.COM - Kini masyarakat Desa Tambangan Kelekar, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan mendesak PT KSO Pratiwi Darma untuk bertanggung jawab terkait jalan desa mereka rusak.
Kerusakan jalan tersebut akibat penggalian tanah untuk Jaringan Gas (Jargas) dari PT KSO Pratiwi Darma selaku pelaksana proyek masyarakat desa setempat.
Masyarakat Desa Tambangan Kelekar Kecamatan Gelumbang mengungkapkan kepada media ini, bahwa jika jalan mereka tidak diperbaiki akibat rusak oleh penggalian kabel untuk Jargas rumah tangga oleh PT KSO tersebut.
"Kita akan desak agar perusahaan itu memperbaiki seperti semula.Ya, kita desak diperbaiki jalan kami seperti semula, dan jangan ada pengalaman proyek kelar pemborog kabur. Nah, apalagi proyek tersebut memakai dana APBN yang pastinya bekerja profesional," keluh salah satu warga, yakni Musadar didampingi warga lainnya itu, Minggu (12/04/2020), kepada media ini.
Dikatakannya, dari pantauan warga di jalan-jalan desanya kerusakan jalan cor maupun jalan aspal bahkan kondisi drainase rusak.
"Kita tegaskan nantinya diperbaiki seperti semula jalan dan drainase di desa kami ini. Dan, meminta pihak pula pemerintah terkait untuk memgawasi kegiatan proyek jargas yang menggunakan uang rakyat itu," tegas pria tersebut.
Sementara pihak PT KSO Pratiwi Darma yang berhasil dikonfirmasi di Kantor Cabang PT KSO Kelurahan Gelumbang mengungkapkan tanggung jawabnya akan memperbaiki jalan, dan drainase yang rusak akibat dampak pemasangan kabel jaringan gas
"Nanti perbaikan setelah adanya pengetesan gas apakah ada yang bocor atau tidak. Dan kegiatan ini jjuga akan diawasi pihak Pemerintah Daerah Muara Enin dan pihat terkait PT KSO sebagai pelaksana pekerjaan jargas di wilayah Kecamatan Gelumbang ini, " ujar CM PT KSO Alok, dikonfirmasi terpisah.
Lanjutnya, kegiatan proyek hargas ada lima Desa di Kecamatan Gelumbang ini. Yaitu Kelurahan Gelumbang, Desa Sukamenang, Tambangan Kelekar, Sigam dan Desa Payabakal.
Dimana, perbaikan seperti semula yang akan dicor dan disemen yang aspal kembali di aspal lagi. Namun semua itu setelah dilakukan pengetesan dan semuakan ada masa pemeliharaan satu tahun serta aturannya.
"Kita sudah ada MoU atau kerjasama dengan Pemda Muara Enim melalui Dinas PUPR yang sama-sama sudah melakukan perjanjian tersebut," tambah pria tersebut seraya berharap masyarakat sabar dan tidak mungkin pihaknya kabur atas permasalahan ini. (Junaidi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar