MURATARA, BS.COM - Mengingat telah masuknya laporan masyarakat ke Inspektorat terkait kinerja Kelompok Kerja (Pokja) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang dinilai buruk dan diduga ada mafia proyek, Tokoh Pejuang Pemekaran Muratara ingatkan Inspektorat jangan jadi macan ompong.
Hal itu diungkapkan Heri Triwahyudi, Tokoh Pejuang Pemekaran Muratara mengingatkan dan mengimbau keras kepada inspektorat untuk serius mendalami laporan masyarakat terkait kinerja pokja dan PPK yang gagal.
“Inspektorat adalah ujung tombak penegak disiplin dan pembongkar utama dalam suatu temuan di Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara terkait laporan, baik itu sifatnya internal maupun eksternal masyarakat langsung jadi inspektorat harus menunjukan taring bahwa mereka mampu menegakkan kebenaran bukan menjadi macan ompong,”tegasnya.
Pria yang berprofesi sebagai Direktur Utama Media Muratara Exspose ini, juga mengatakan bahwa permasalahan Pokja III ini dalam membatalkan lelang pemenang dalam kegiatan pembangunan Jalan Simpang Biaro menuji Rawas Ilir dengan nilai Rp 11,4 Milyar adalah masalah yang serius dan jangan sampai adanya Pokja dan PPK main mata.
“ini adalah masalah serius kalau sampai tidak terbongkar akan jadi rancu. Paling tidak mereka tahu alasan pasti kenapa adanya pembatalan, jangan cuma alasan KAK pembatalan itu terjadi dan itu harus disampaikan ke masyarakat terkait apa yang ditemukan oleh inspektorat,” ujarnya.
Pria yang tergabung di dalam organisasi pejuang 45 Muratara ini, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan terus memantau kinerja inspektorat dan memantau kinerja Pokja dan PPK Muratara ini jangan sampai bermain mata saat pembagiam proyek di Muratara.
“Khusus inspektorat bekerjalah profesional yang salah katakan salah yang benar katakan benar dan kepada Pokja dan PPK untuk jangan mencoba-coba bermain mata atau pun melakukan kecurangan, karena kinerja kalian dipantau seluruh masyarakat dan organisasi,” tukasnya. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar