Limbah Minyak di Sungai Niru Sudah Dibersihkan Pertamina - BERANTAS SUMSEL

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 17 Januari 2020

Limbah Minyak di Sungai Niru Sudah Dibersihkan Pertamina


PRABUMULIH, BS.COM - PT Pertamina EP Asset II Field Prabumulih angkat bicara soal dugaan limbah minyak oleh masyarakat Manunggal Makmur, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan (Sumsel) yang mengaliri sepanjang Sungai Niru akibat kebocoran sebuah pipa minyak disejumlah titik berdekatan dengan sungai itu, Jumat (17/1/20).

Arie Fahlupie, SH didampingi Atika selaku Humas L& R Goverment Asset II Prabumulih saat dikonfirmasi di kantornya mengatakan, saat ini tim dari PT Elnusa yang merupakan mitra kerja pertamina telah melakukan pertemuan dan pemeriksaan langsung dilokasi pada14 Januari lalu.

Saat pemeriksaan tim dari Pertamina EP Asset II Prabumulih Field sapi yang didugakan mati akibat meminum air sungai yang terdampak limbah minyak tersebut sudah tidak ada lagi.
“Waktu tim kami survei langsung ke lapangan sapi yang mati itu ternyata tidak ada, dari keterangan pemilik, sapinya sudah disembelih dan dagingnya dijual” ucap Arie saat dibincangi wartawan seperti dilansir Sininews.Com.

Ketika disinggung terkait pipa yang bocor pihaknya mengaku telah melakukan pembersihan, dan kegiatan tersebut didampingi oleh kepala dusun (kadus) dan diketahui oleh kepala desa (kades) setempat.

Arie menambah, mengenai surat laporan warga atas nama Muslim Jusroni belum sampai kepihaknya dan kini pihaknya telah melakukan pertemuan untuk membahas dampak kerugian dari pipa minyak yang bocor.
“Surat laporan itu belum masuk ke kita, mungkin ke kantor Field Prabumulih," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa  Manunggal Makmur Suprapto saat dikonfirmasi melalui telepon menyebutkan sejauh ini pihak PT Pertamina telah melakukan pengecekan dan telah menemui beberapa warga yang terdampak akibat limbah minyak tersebut.
“Kemarin kita sudah ke kantor pertamina, katanya masalah limbah ini akan dibawah lagi sama atasan jadi masih menunggu rapat lanjutan," kata dia.

Diketahui pertemuan oleh pihak perusahaan telah dilakukan guna melihat secara langsung dampak yang disebabkan bocornya salah satu pipa minyak dan dari pihak desa setempat mengaku telah mendata sejumlah kerugian berupa seekor sapi, dan sekitar 60 batang pohon karet dan beberapa batang sawit dipinggiran sungai turut menjadi tuntutan warga untuk segera diganti atau kompensasi. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here