Wako Sebutkan Sekolahan Bukan Sarang Covid-19 - BERANTAS SUMSEL

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 02 September 2020

Wako Sebutkan Sekolahan Bukan Sarang Covid-19


PRABUMULIH, BS.COM - Walikota (Wako) Prabumulih, Sumatera Selatan meninjau simulasi pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 1 Prabumulih, SMPN 2 dan SMP Negeri 6 Prabumulih, hal tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk pengecekan kesiapan sekolah untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka, Rabu (02/9/2020).

Dalam peninjauan simulasi pembelajaran tatap muka, Walikota Prabumulih Ir, H Ridho Yahya MM didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kusron SPd, MSi, Kepala Dinas Kesehatan dr Happy Tedjo, Kepala RSUD Prabumulih, serta masing-masing kepala sekolah yang ditinjau.

Simulai yang diawali dengan kedatangan siswa ke sekolah yang harus melakukan pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan, dengan tetap menjaga jarak. Setelah melakukan serangkaian protokol kesehatan, siswa masuk ke dalam kelas dan mengikuti pelajaran.

Lalu setelah didalam kelas, tempat duduk siswa pun sudah diatur jaraknya. Bahkan untuk jam istirahat pun tidak ditiadakan, jadi untuk siswa dianjurkan untuk membawa bekal dari rumah.

Tak hanya itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih juga akan menempatkan tenaga kesehatan dinas kesehatan disetiap sekolah yang akan membantu untuk mengawasi penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 di sekolah-sekolah.
"Setiap sekolah kita akan bantu dua tenaga kesehatan jadi setiap sekolah itu ada UKS dan ada tenaga kesehatan dari dinas kesehatan untuk memback-up penerapan protokol Kesehatan di sekolah-sekolah," kata Walikota Prabumulih Ir, H Ridho Yahya MM ketika diwawancarai wartawan usai melakukan peninjauan ditiga sekolah tingkat SMP.

Ridho mengatakan, sekolah itu jangan dijadikan momok yang menakutkan seperti sekolah adalah sarangnya corona, bukan hanya kenapa sekolah itu tidak boleh namun hanya saja ditakutkan jika anak-anak itu tidak jaga jarak dan berkerumun.
"Jadi kita juga tidak memaksakan orang tua untuk anaknya sekolah, kalau ada yang tidak menyetujui anaknya sekolah, ya tidak bisa kita paksakan. tetapi sekolah sudah kita jaga dengan ketat protokol kesehatannya mulai dari masuk, tempat duduknya, belajarnya, jam istirahat hingga pulangnya sudah kita atur secara ketat," tambahnya.

Ridho menuturkan jika ada sekolah yang tidak patuh akan peraturan protokol Kesehatan dirinya akan menindak tegas kepada pihak sekolah tersebut. Serta pihak sekolah juga sudah ditegaskan untuk menyediakan masker jika ada siswa yang tidak menggunakan masker yang dikarenakan kelupaan atau tidak mempunyai masker.
"Anak-anak pun diharuskan menggunakan masker, masuk sekolah disediakan tempat cuci tangan, jaga jarak, dan juga jika ada siswa kelupaan membawa masker pihak sekolah harus menyediakan masker tatapi jangan setiap hari juga kelupaan nya kasian sekolah terus mengeluarkan masker," tuturnya.

Ditanya dari hasil peninjauan ditiga sekolah ini, orang nomor satu di kota nanas ini mengatakan bahwa protokol kesehatan seperti jaga jarak mulai masuk dan jumlah siswanya sudah di kurangi. Bahkan dirinya pun berharap jika peninjauan yang dilakukan tadi dihadiri anggota DPRD Prabumulih.
"Tadi kita mengharapkan ada kawan-kawan dari anggota DPRD ikut hadir serta dari polres hadir sebagai tim gugus pun hadir, jadi bisa menyaksikan dilapangan secara langsung jangan cuma membaca berita, hanya mendengar jadi bisa melihat kenyataannya.
"Mungkin nanti mereka akan kita usulkan untuk mengecek lagi ke lapangan jadi bisa mengetahui, kalau kita pemerintah kota sudah meninjau. Jadi pihak sekolah antara paparan dan kenyataan dilapangan hampir sama penerapan protkes berjalan dengan sesuai harapan," tukas dia. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here