// Ancam Keselamatan Rumah Warga Kasmaran
MUBA, BS.COM - Sejumlah warga Desa Kasmaran, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, mengeluhkan terkait aktivitas tambang pasir alias Galian C di wilayah mereka.
Aktivitas tersebut diduga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya longsor dibantaran Sungai Musi yang kini mengancam keselamatan permukiman dan infrastruktur desa disekitar lokasi tersebut.
Kepala Desa (Kades) Kasmaran, Fahrurozi, saat ditemui media belum lama ini mengatakan, pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait dampak negatif yang ditimbulkan aktivitas tambang pasir itu.
“Warga sudah pernah menyampaikan keberatan dan meminta solusi. Kami tegaskan, Pemerintah Desa Kasmaran belum pernah memberikan izin terhadap usaha tambang pasir itu,” ujarnya.
Disisi lain, Suhardi selaku pemilik usaha tambang pasir membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa kegiatan usahanya telah mengantongi izin.
“Izin kami lengkap, bahkan sampai ke Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel),” katanya singkat.
Suwandi, Tokoh Masyarakat Desa Kasmaran, pada Rabu, (6/8/2025), mengungkapkan kekhawatirannya. Menurutnya, aktivitas tambang tersebut tidak memberikan manfaat bagi warga dan justru menimbulkan kerugian.
“Kami tinggal dipinggir Sungai Musi, sering terjadi longsor. Jalan desa rusak bahkan sempat putus. Tambang ini tidak ada untungnya bagi kami. Anehnya, bagaimana izin bisa keluar dari provinsi kalau tidak ada izin lingkungan? Kami sudah lapor ke kabupaten, tapi tak ada hasil,” keluhnya.
Pantauan wartawan di lapangan menunjukkan kondisi longsor dibantaran Sungai Musi Kabupaten Musi Banyuasin cukup memprihatinkan. Jalan desa terputus, dan beberapa rumah warga berada dalam potensi risiko kerusakan lebih parah lagi.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pemerintah daerah maupun instansi terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai langkah penanganan maupun status perizinan tambang tersebut. Warga berharap ada tindakan tegas demi keselamatan dan perlindungan masyarakat yang terdampak. (Pijai)
Posting Komentar
0Komentar