Hasil Kerjaninan Tangan Napi Butuh Bantuan Pemasaran - BERANTAS SUMSEL

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 12 Desember 2019

Hasil Kerjaninan Tangan Napi Butuh Bantuan Pemasaran


PRABUMULIH, BS.COM - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Prabumulih Sumatera Selatan belum lama ini menerima penghagraan Pelayanan Publik Berbasis HAM asal Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum-HAM), karena berhasil membuat berbagai inovasi pelayanan publik untuk masyarakat.

Selain itu, Rutan Prabumulih juga berhasil melakukan pembinaan terhadap narapidana menjadi memiliki kemampuan di bidang kerajinan tangan. Para warga binaan dibawah kepemimpinan Kepala Rutan, yakni Reza Mediansyah, Amd, IP, SH berhasil membuat berbagai kerajinan yang terbuat dari barang bekas seperti membuat guci dari koran bekas, tanaman hias, asbak, atau hiasan dinding lainnya.

Namun sayang, pihak rutan mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil kerajinan sehingga belum memberikan tambahan penghasilan untuk para warga binaan.
"Hasil kerajinan warga binaan itu bagus-bagus, kemarin ketika dipajang di Stand PWI Prabumulih saat pameran pembangunan November 2019 (Porprov-red) lalu hampir seluruh kerajinan dipajang laku terjual, semestinya ada tempat pemasaran sehingga membantu warga binaan, saat mereka bebas nanti ada keahlian ungkap Gun, saat dibincangi, Kamis (12/12/2019).

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Prabumulih, Elman ST, MM ketika dibincangi belum lama ini, mengungkapkan, semestinya pihak rutan Prabumulih berkoordinasi dengan pemerintah sehingga akan dicarikan solusi pemasarannya.
"Sebenarnya tidak ada yang sulit dalam memasarkan atau mempromosikan hasil karya warga binaan itu, namun selama ini belum ada koordinasi. Kalau ada koordinasi maka pemerintah kota bersama rutan bisa mencarikan solusi dan tempat untuk menjual hasil karya itu ke masyarakat," ungkapnya.

Elman menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih memiliki pusat oleh-oleh dalam menjual kerajinan maupun makanan hasil pengrajin Kota Prabumulih, jika pihak rutan berkenan maka hasil para warga binaan juga akan dipajang disana namun hal itu akan dibicarakan lebih dahulu.
"Jika dipajang disana juga maka akan terlihat oleh masyarakat dan orang luar yang mampir, tentu jika dilihat hasil karya mereka bagus maka akan bertanya siapa yang buat dan pengunjung akan beli tapi ini akan kita koordinasikan dulu," kata dia.

Pria asli Prabumulih ini mengaku jika selama ini belum mengetahui detail jika para warga binaan memiliki hasil kerajinan yang bagus dan memiliki daya jual tinggi.
"Ini harus dipublikasi dan dipasarkan sehingga orang tahu dan membeli, dengan demikian juga mungkin kita bisa bantu mengurangi beban mereka dan ini tanpa sengaja membentuk peluang kerja, kita mengharapkan komunikasi dan koordinasi dari pihak rutan," harapnya.

Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIB Prabumulih, Reza Meidiansyah Amd, IP, SH mengatakan jika hasil karya para warga binaan itu tidak sengaja dibuat karena berawal dari mengisi kekosongan selama menjalani pembinaan.
"Jadi bukannya kita tidak ada koordinasi, sebenarnya berawal dari mengisi kekosongan jadi mereka dibina sebelumnya tanpa sengaja ternyata menjadi hobi, karena hasilnya bagus lalu mereka terus buat baik untuk dibawa pulang oleh keluarganya atau memberi teman," jelas pria biasa disapa Reza saat dikonfirmasi.

Lebih jauh Reza mengakui pihaknya memang mengalami kendala dalam memenuhi bahan para warga binaan untuk membuat kerajinan.
"Kita juga kesulitan melalui bahan dan terbatas, koran yang dibutuhkan pun pasti harus banyak dan kalau pemerintah memang mendukung kita harap bisa mempertimbangkan karya napi tersebut untuk dipasarkan," pesannya. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here