PALI, BS.COM - Aset Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dari Kabupaten Muara Enim yang diserahkan ke Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) rupanya masih menemui masalah, baik mulai keluhan pelanggan perusahaaan tersebut, salah satunya terkait masalah pelayanan.
Terkait hal tersebut pihak PDAM Tirta PALI Anugerah menjelaskan, bahwa banyak peralatan PDAM yang telah lapuk dimakan usia, serta pasokan air bersih masih membeli dari PDAM Lematang Enim.
"Air bersih kita masih beli di PDAM Lematang Enim 5 ribu kubik perhari yang harus kita bagi ke sebanyal 3700 pelanggan, dan belum lagi hampir seluruh jaringan PDAM sudah cukup tua.Dan tiap hari kita lakukan perbaikan, bahkan ada 8 titik valve atau pengatur jalan air yang bermasalah sehingga ketika air bersih masuk, tidak mengalir ke pelanggan," jelas Puryadi selaku Direktur PDAM Tirta PALI Anugerah pada Senin, (20/01/20).
Terkait adanya keluhan tagihan pelanggan yang selalu bengkak, padahal air kerap tersendat diakui Puryadi bahwa tarif air bersih masih mengacu aturan lama.
"Ada perbedaan tarif antara air bersih dari Booster Simpang Tais dan asal Booster Golf. Tarif air bersih 7000/kubik, sementara yang di Simpang Tais Rp 2 perkubik. Sedangkan kita beli seharga Rp 5 perkubik. Nah, dasar tarif masih mengacu pada harga yang lama. Untuk perbedaan tarif kalau intake Tanah Abang berjalan akan diseragamkan. "Kalau jaringan baru kita sudah beroperasi, mudah- mudahan air bersih lancar, air tdak akan beli dan kita akan beroperasi 24 jam. Untuk saat ini kami minta maaf terhadap kurang maksimalnya pelayanan kami," akunya pria tersebut. (Aris K)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar