Woow, !!!, Rumah Retak, Warga Napal Licin Ngeluh

Redaksi BS
By -
0



MURATARA, BS.COM - Sungguh malang nasib dialami warga Desa Napal Licin, Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan. Pasalnya, belum usai keluhan air Sungai Rawas mereka tercemar akibat aktivitas tambang mas ilegal tersebut. Kabar terbaru, ada salah satu rumah warga setempat yang retak-retak dampak aktivitas penurunan alat berat dari truk pengangkut alat berat proyek itu.

"Ya, sudah sekitar sebulan ini rumah saya retak-retak akibat penurunan truk alat berat proyek itu," keluh Regi (23), anak pemilik rumah Nirwana tersebut, kepada media ini, Rabu, (28/5/2025).


Menurutnya, terkait keluhan dinding rumah ibunya yang retak dibagian depan dan samping tersebut. Hal ini sudah disampaikannya kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Napal Licin lewat kepala dusun (kadus), serta pihak badan permusyawatan desa (BPD)-nya. Namun, sangat disayangkan sampai sejauh ini belum ada penjelasannya. Sehingga, bingung, rakyat kecil seperti dirinya kemana lagi tempat mengadu, kalau bukan kepada mereka!.

"Sementara sampai sekarang penurunan alat berat itu masih disebelah rumah saya. Karena tidak ada tempat lainnya," sesalnya.

"Terlebih lagi, selama ini tidak ada sama sekali kompensasi atau corporate social responcibility (CRS) dari pihak tambang kepada warga disini. Nah, malah justru sebaliknya warga kita terkena imbasnya saja alias orang makan nangka, kita warga kena getahnya," kata dia.



Oleh karena itulah, lanjutnya, ia bersama warga lain disekitarnya meminta kepada pihak terkait untuk bertanggung jawab atas permasalahan ini.

"Kami mendesak agar kerusakan rumah sesegera mungkin buat diperbaiki, sebelum kerusakan lebih parah lagi. Kami khawatir dan was-was tinggal di dalam rumah. Takutnya dinding rumah kami sewaktu-waktu roboh," akunya.



Ia tak menampik rumahnya tinggal disekitar bagian bibir Sungai Rawas tersebut. Tetapi, selama ini hal semacam ini tidak pernah terjadi. Mengingat, daerahnya tersebut dinilai bukan termasuk wilayah longsor.

"Retak rumah maupun longsor tanah akibat luapan intensitas air sungai kami, selama ini tak pernah terjadi. Ini hal murni akibat lalu-lalang tronton dan getaran saat penaikan dan perunan alat berat itu," bebernya.



Terkait dinding rumah berwarna unggu milik seorang warga Desa Napal Licin retak-retak dampak beroperasi alat berat proyek tambang ilegal tersebut, wartawan media ini mengonfirmasi Ketua BDP bersama anggota serta Perangkat Desa Napal Licin setempat. Namun, tidak adapun satupun dari mereka memberi  komentar menyangkut keluhan warga tersebut.


Dan, begitu juga sebaliknya ketika wartawan ini meminta tanggapan dengan Camat Ulu Rawas permasalahan serius dikeluhkan masyarakat di wilayah naungannya.

"Haduh pak. Saya baru pulang dari pengajian rutin bulan di kecamatan," jawab singkatnya pria itu. (Man)

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)