Ribuan Warga Desak Bupati Tutup PETI di Ulu Rawas

Redaksi BS
By -
0

// Bupati Muratara Temui Pendemo PETI




MURATARA, BS.COM - Usai mediasi di ruang Badan Anggaran (Banggar) DPRD Muratara, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), berapa waktu lalu, yang hingga kini belum kunjung menemui titik terang dari berbagai pihak terkait, akhirnya, emosi warga di Kabupaten Muratara meledak.


Unjuk rasa ribuan warga berasal dari kelurahan dan desa Kecamatan Rawas Ulu tersebut menuntut, dan mendesak pihak bertanggung jawab terutama Pemkab Muratara terkait larangan proyek Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Mining sudah beroperasi tiga bulan belakangan di wilayah Kecamatan Ulu Rawas itu.


Dampak aktivitas proyek PETI tersebut dinilai warga cukup meresah dan merugikan. Air Sungai Rawas menjadi tercemar seperti kotor, keruh serta tidak bisa lagi dimanfaatkan warga untuk berbagai kebutuhan rumah tangga maupun keperluan lain sebagainya.



Dengan adanya penutupan proyek PETI dari pemerintah tersebut. Sungai Rawas tersebut tentu nanti bisa dipergunakan lagi seperti sebelumnya oleh masyarakat setempat.


Bukan cuma itu, pengunjuk rasa mendesak pemerintah kabupaten untuk menutup sesegera mungkin tambang emas ilegal tersebut, yang sekaligus mengeluarkan sejumlah alat berat dari titik lokasi penambang mas itu.


Aksi protes pendemo menutup Jalan Lintas Sumatera sisi kanan dan kiri dimulai dengan longmarch dari depan Kantor Camat Rawas Ulu sampai menuju SP Rawas Rumah Makan Bundo Kandung, Kelurahan Pasar Surulangun. Pendemostran membakar ban di jalanan sebagai ungkapan kemarahan atau kekecewaan mereka, dan meminta langsung kehadiran orang nomor satu di Kabupatan Muratara dalam permasalahan ini, jikalau akses Jalan Lintas Sumatera tersebut hendak dibukakan kembali.

"Kami minta kehadiran Bupati Muratara disini, kalau pembelokiran jalan ini mau dibuka," tegas pria bertopi berinsial D yang tercatat warga Desa Sungai Baung dalam orasinya itu.

"Juga tolong sekalian dikeluarkan secepatnya beberapa unit alat berat yang sedang beroprasi di Ulu Rawas," keluhnya lelaki itu didampingi ribuan pendemo lainnya.


Sebutnya, warga pernah berdialog dengan pemerintah terkait keluhan ini. Tetapi, hasilnya sejauh ini belum memuaskan seperti dengan apa yang diharapkan masyarakat. Oleh karena itulah, masyarakat kesal yang pada akhirnya pada hari ini terpaksa turun ke jalan untuk menyetopkan aktivitas tambang emas ilegal ini.



Tak lama kemudian, sekitar jam 11.00 WIB, Bupati Muratara, H Devi Suhartoni didampingi Kapolres Murata AKBP Rendy Surya Aditama SIK bersama puluhan personel menjumpai para pendemo dilokasi tersebut.

"Mulai hari ini seluruh alat berat yang di dalam diminta dikeluarkan, dan yang masuk  tolong disetop," tegas Bupati Muratara, H Devi Suhartoni dihadapan ribuan massa tersebut.


Begitupun sebaliknya ditegaskan Kapolres Muratara, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rendy Surya Aditama SIK, pihaknya juga sepakat terkait larangan masuknya alat berat ke dalam lokasi tambang, dan sama halnya yang di dalam lokasi harus dikeluarkan.

"Saya minta mulai hari ini tidak ada alat yang masuk, dan yang di dalam lokasi harus secepatnya keluar," pintahnya.


Pantauan media ini dilapangan, berselang berapa lama kemudian para pendemo membubarkan diri dengan tertib dan aman, setelah aspirasi mereka dipenuhi Bupati Muratara tersebut. Dan, pendemo pun berjanji kalau aspirasi mereka tak ditetapi berdasarkan harapan bersama. Mereka mengacam bakal mengajak massa lebih banyak lagi. (Man)


Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)