Cegah PETI, Satgas Turun Gunung di Karang Jaya

Redaksi BS
By -
0



MURATARA, BS.COM - Satuan Tugas (Satgas) Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu, (20/8), terpaksa turun gunung ke lokasi PETI yang ada di wilayah kecamatan tersebut.


Satgas PETI Muratara, Sumedi didampingi Camat Karang Jaya, Hendri Kusuma, Kapolsek Karang Jaya Aria K, Danramil Karang Jaya Arnop B, dan Kepala Desa (Kades) Muara Tiku Baharilsa terpaksa melakukan hal tersebut. Adalah tidak lain sosialisasi terkait jangan sampai masyarakat melakukan penambang emas ilegal tersebut. Dengan demikian, masyarakat paham maupun mengerti terkait dampak negatif PETI bagi lingkungan masyarakat yang dilakukan oknum-oknum tak bertanggung jawab.


Tentu sosialisasi terkait hal tersebut mendapatkan informasi dari masyarakat selama ini adanya aktivitas PETI di daerah Kecamatan Karang Jaya ini.

"Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat kami bersama petugas langsung turun ke lapangan. Pemerintah bukan metutup mata ataupun membiarkan terkait aktivitas PETI meresakan masyarakat di wilayah saya. Saya hari ini langsung memberhentikan pekerja tambang ilegal itu," aku Camat Karang Jaya, Hendri Kusuma, Rabu,  (20/8/2025).


Ketua Satgas PETI Muratara, Sumedi, ketika dikonfirmasi terpisah media Berantas Sumsel.com menyebutkan, ini bukti tindakan nyata Tim Satgas PETI atau Pemerintah Kabupaten Muratara untuk menindaktegaskan PETI oleh oknum tak bertanggung jawab demi menjaga lingkungan alam dan ekosistem sungai agar tetap asri.

"Makanya kita jaga alamnya. Dampak buruk aktivitas PETI itu sungguh luar biasanya. Apalagi limbah mengandung mirkuri sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat kita," tambah pria tersebut yang saat ini juga menjabat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara.


Tetapi sangat disayangkan, lanjut Sumedi, dalam sidak tersebut petugas tak menemukan bukti aktivitas PETI menggunakan mesin dompeng serta alat berat. Itu hal, akibat sulitnya medan area menuju ke titik lokasi tambang yang kondisinya tidak mendukung.


Menurutnya, lokasi PETI akan ditijau tim satgas memakan waktu mencapai dua jam perjalanan dengan mengendarai kendaraan roda empat maupun roda empat dari desa terdekat menuju lokasi tambang itu. Setelah sekitar tiga jam menempuh perjalanan yang akses jalan bertanah kuning bak kubangan sapi. Akhirnya, tim harus rela meninggalkan kendaraan mereka. Apalagi, ditambahkan kondisi jalan berlubang dengan melintasi perbukitan hutan rimbah, yang mengharuskan tim terpaksa putar arah balik ke belakang.

"Oleh karena itulah, kedepan kita berharap supaya perjalanan Tim Satgas Muratara sampai ke lokasi tambang itu. Dengan begitu, aktivitas tambang itu dapat kami cegah secepat mungkin dengan apa yang diharapkan masyarakat banyak," tutupnya. (Man)

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)