Presiden Sebut Bangun Peradaban Lewat Asuh Anak Bangsa - BERANTAS SUMSEL

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 22 Desember 2019

Presiden Sebut Bangun Peradaban Lewat Asuh Anak Bangsa


BANDAR LAMPUNG, BS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku wajah Indonesia hari ini dan di masa depan, adalah wajah yang turut dibentuk oleh kaum ibu, perempuan-perempuan yang punya akses dan kesempatan yang luas ke seluruh palagan pengabdian kepada bangsa.

Mereka, dikatakan presiden, berdaya di bidang ekonomi, politik, sosial, dan kemasyarakatan.
“Dan tentu saja, kaum perempuan membangun peradaban bangsa melalui pengasuhan anak-anak di dalam keluarga,” kata suami dari Ibu Negara Iriana Jokowi, dikutip dari akun media sosialnya, Minggu (22/12/2019).

Perempuan yang berdaya adalah wujud Indonesia yang maju, lugas kepala negara, dalam unggahannya pukul 08.00 WIB.

Diketahui, Perempuan Berdaya Indonesia Maju ialah tema Raya PHI ke-91 Tahun 2019 yang dipusatkan di Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Pengampu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) maraton menghelat ragam kegiatan tematik demi membumikan pesan inti tema raya ini.

Mulai dari Kemen PPPA Vlog Competition yang dimenangkan 5 judul yaitu Cat Calling-Pelecehan Seksual karya Ayif Vlog juara 1, Perempuan Dihormati, Suasana Harmoni Pande ADP Vlog/juara 2, dan Perempuan Penggerak Ekonomi Desa (Digdo Nugroho/juara 3, Peringatan Hari Ibu (Renno Diast/favorit), dan Ibu Bangsa Perempuan Berdaya karya Hafiz Al Mansuri juara terpilih.

Lalu, Nobar Film ‘Surga Kecil di Bondowoso’ dan Ngobrol Penuh Inspirasi (Ngopi) bersama Menteri PPPA di RPTRA Rasela, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Selasa, (18/12/2019) malam lalu.

Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Puspayoga atau Bintang Puspayoga hadir bersama pasutri aktor film ini, Ustadz Nur Salim dan Ustadzah Nur Fadlilah. Juga ada Walikota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko bersama istri, Wakil Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, dan Lurah Rawa Badak Selatan.

Bintang Puspayoga dalam siaran persnya mengonfirmasi gelaran dilakukan serentak di seluruh Indonesia, atas dukungan Kapolri Jenderal Idham Azis lewat instruksi ke tiap Polsek memutar film itu.

Menteri mengapresiasi film, yang ia nilai sarat makna penerapan kesetaraan gender dalam kehidupan keluarga, terutama peran laki-laki sebagai seorang suami dan ayah.
“Ketika bicara kesetaraan gender, tidak bisa hanya disosialisasikan pada perempuan saja tanpa pemahaman itu kita berikan pada laki-laki. Mudah-mudahan film ini jadi inspirasi, bahwa kita dalam keluarga adalah satu tim. Siapa yang sempat dia yang mengerjakan (pekerjaan rumah tangga),” jelas dia, di sela Nobar dan Ngopi yang ditajuki Kesetaraan Gender untuk Indonesia Maju itu.

Perempuan bisa berdaya, imbuhnya, tidak lepas dari dukungan laki-laki. Karena itu, penguatan perempuan berupa dukungan dan kesempatan yang sama terutama dalam hal akses ekonomi juga penting.
“Jangan ragu untuk mendorong istri, tidak hanya melakoni tugas di ranah domestik saja, tetapi didorong untuk ikut berperan di ranah publik. Masih banyak perempuan yang belum ikut berperan menopang ekonomi keluarga. Maka ke depan isu ini akan jadi prioritas program Kemen-PPPA untuk memberdayakan perempuan di bidang kewirausahaan bergandengan tangan dengan stakeholders,” tambah menteri.

Walikota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko dalam kesempatan itu bertestimoni soal pembagian peran ia dan istri terutama dalam hal pengasuhan anak. Ia mengaku selalu mengembangkan komunikasi terbuka dalam keluarga, berbagi peran dan saling mengisi.
“Buat kami, belajar adalah proses yang kontinu. Jadi kami biasa mengikuti parenting program dan terus belajar sebagai orangtua. Ini sebelumnya melalui dialog panjang antara saya bersama istri,” ujarnya.

Beda kesempatan, Menteri Bintang lantang bahwa kaum perempuan adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Atas dasar itu, kuat tekadnya memotivasi seluruh perempuan Indonesia harus memiliki mimpi dan keinginan, dengan kemampuannya jadi self-motivator, sebagai muaranya.
“Adalah hal mulia saat mereka (perempuan) memiliki mimpi anak-anak mereka bisa sekolah tinggi dan suami yang sukses dalam berkarya. Namun, perempuan sendiri harus berani memiliki mimpi dan keinginan untuk dirinya sendiri,” tegasnya, dikutip dari siaran pers kementerian, Jumat.
“Ke depan saya ingin memotivasi perempuan di seluruh Indonesia baik di kota maupun di desa, bahwa perempuan harus punya mimpi dan punya keinginan untuk dirinya sendiri. Karena keinginan dirinya sendiri akan memotivasi perempuan untuk meraih mimpinya,” tegas menteri.

Penegasan ia sampaikan di sela kunjungan dan pemberian tali asih pada 4 perempuan veteran pejuang kemerdekaan tergabung Wirawati Catur Panca-Endang Sarwo Asih Sutopo, Ibu Wediniati, Soedarti R, dan Joelia Soedardjati, dan penyandang disabilitas di lokasi berbeda di Semarang. Ia didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Siti Atiqoh Ganjar Pranowo. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here