Dewan Prabumulih Desak Dinkes Adakan Fogging - BERANTAS SUMSEL

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 13 Januari 2020

Dewan Prabumulih Desak Dinkes Adakan Fogging


PRABUMULIH, BS.COM - Ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai melanda masyarakat Kota Prabumulih Sumatera Selatan (Sumsel). Yang mana penyakit disebabkan nyamuk aides aygepti ini menyerang tidak pandang bulu dengan tidak mengenal usia.

Hal ini ditanggapi oleh anggota dewan Kota Prabumulih, salah satunya lahir dari Ketua Komisi I Heri Gustiwan. Menurutnya pemerintah dan masyarakat harus waspada dan siap mengantisipasi  mewabahnya penyakit DBD.
"Ini kan sudah memasuki musim penghujan. Jadi dinas kesehatan harus proaktif merespon masalah ini," tegasnya.

Selanjutnya, ia juga mendesak dinas kesehatan untuk segera mendeteksi wilayah mana yang telah terjangkit DBD.
"Enam kecamatan harus difogging massal. Sementara daerah yang sudah terjangkit difogging fokus," ujarnya, Senin (13/1/2020).

Sementara itu, Sekretaris Komisi I DPRD Prabumulih Feri Alwi SH mendorong agar pemerintah kota dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Prabumulih untuk cepat tanggap mencegah kemungkinan hal-hal yang  akan terjadi akibat dampak DBD ini.
"Karena menurut informasi sudah ada  beberapa warga yang terjangkit, ini harus segera di tanggulangi," tegas Politisi PAN Prabumulih  ini.

Agar wabah DBD tidak meluas, Feri Alwi juga mendorong agar pemerintah melakukan langkah-langkah antisipasi dengan melakukan fogging ke rumah-rumah warga.
"Jangan menunggu ada korban  baru dilakukan fogging," pesannya.

Diketahui, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, jumlah kasus DBD mengalami peningkatan. Di 2018 terdapat sebanyak 136 kasus, jumlah ini bertambah pada 2019 menjadi 146 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, dr Tedjo Happy melalui Sekretaris Dinas dr Hesty Widyaningsih menjelaskan, seiring peningkatan jumlah kasus DBD, pihaknya berharap agar masyarakat selalu waspada terhadap penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini.
"Jumlah data ini kita peroleh dari seluruh Puskesmas dan RSUD Kota Prabumulih. Untuk saat ini jumlah terbaru belum kita terima secara keseluruhan, namun di tahun 2020 ini sudah ada beberapa pasien yang terserang DBD dan dirawat di rumah sakit," ujar Hesty.

Lebih lanjut Hesty menuturkan, tren penyakit DBD yang mengalami peningkatan didominasi oleh anak-anak mencapai 60 persen. Menurutnya, salah satu penyebab meningkatnya trend DBD adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Diminta agar masyarakat lebih mawas diri agar terhindar dari serangan nyamuk penyebab DBD. Salah satu upaya efektif yang harus dilakukan adalah dengan cara pemberantasan sarang nyamuk atau PSN dengan cara menguras, mengubur dan membakar tempat-tempat yang mudah digenangi air yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal. Untuk lebih efektifnya gerakan PSN ini akan kita sampaikan disetiap kelurahan," katanya.

Masih kata Hesty, pemberantasan sarang nyamuk dengan cara fogging dianggap kurang maksimal. Mengingat fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa saja, tetapi tidak untuk jentik-jentik bakal nyamuk.
"Drainase atau paretan yang ada di sekitar tempat tinggal juga harus lancar, jangan sampai tersumbat dan membuat genangan air yang dapat dijadikan sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk. Usahakan tempat penampungan air juga selalu tetutup rapat agar nyamuk tidak bersarang," kata dia. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here