Ketua NPCI Sumsel : Sebut Daerah Tak Ikut Andil Peparprov Dinilai Diskriminasi Berat - BERANTAS SUMSEL

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 08 Desember 2019

Ketua NPCI Sumsel : Sebut Daerah Tak Ikut Andil Peparprov Dinilai Diskriminasi Berat


PRABUMULIH, BS.COM - Tidak turut sertanya empat kabupaten/kota pada Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) Sumsel ke-2 tahun ini di Kota Prabumulih, mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Hal tersebut salah satunya datang dari Ketua National Paralympic Commite Indonesia (NPCI) Sumsel, yakni Ryan Yhowari. Menurutnya, berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor  5 Tahun 2005 terkait sistem keolahragaan nasional. Pemerintah dan Pemerintah Daerah Berkewajiban Melayani, Memberikan Perhatian dan Menjamin terlaksananya kegiatan olahraga bagi setiap WNI tanpa adanya diskriminasi.

Hal ini kata dia , dipertegas dengan UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perlindungan Hak Disabiltas di Bidang Olahraga.
"Didalamnya disebutkan, pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban melayani dan memberikan hak yang sama bagi insan olahraga disabilitas tanpa membedakan atlet pada umumnya," ucapnya.

Atlet yang pernah menjuarai kejuaaraan dunia Bulu Tangkis di Madrid, Spanyol ini sangat menyayangkan tidak turut sertanya empat kabupaten/kota pada Peparprov ke-2 ini yang disebabkan karena tidak adanya anggaran.
"Yang tidak ikut adalah Kabupaten OKU Selatan, Kota Pagar Alam, Empat Lawang dan Musi Rawas Utara (Muratara). Jika tidak ada anggaran, mengapa di porprov bisa ikut," tegasnya saat diwawancara media, Sabtu, (7/12/19) di Gedung Bina Ria II Pertamina, Prabumulih.

Dibalik itu, Ryan menilai pemerintah daerah yang tidak mengikutkan sertakan  atlet pada peparprop merupakan suatu perbuatan diskriminasi.
"Ini jelas diskriminasi berat dan melanggar hak asasi manusia (HAM), jika tidak ada anggaran mengapa di porprov bisa ikut," keluhnya.

Dimana pria kelahiran Desa Kasai, Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim ini berharap agar  semua pemerintah daerah bisa mendukung sehingga para atletnya bisa berpartisipasi dan ikut berlaga pada peparprov pada tahun berikutnya.
"Semoga kedepan, para pimpinan daerah yang belum bisa ikutsertakan atletnya bisa mendukung terutama terkait anggaran, jangan dibeda-bedakan dengan atlet pada umumnya," pesannya.

Ryan minta agar Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) mengirim surat kepada daerah yang tidak bisa mengikut sertakan atletnya, apalagi peparprov, lanjut dia, merupakan ajang seleksi dan pintu masuk para atlet menuju kejuaraan tingkat nasional.
"Saat pembukaan, Wagub Sumsel menegaskan jangan ada perbedaan dengan atlet umum, termasuk pun pula soal masalah bonus," tegasnya.

Sementara itu, Maradika atlet asli Pagar Alam , terpaksa harus ikut kontingan Kabupaten Muara Enim pasalnya Kota Pagar Alam tidak bisa ikut karena tidak ada anggaran.
"Sangat kecewa, semoga kedepan pemerintah Pagar Alam lebih memperhatikan atlet kita. Karena ini awal menuju kejuaraan nasional. Semua atlet pasti menunggu momen ini," terang pebulutangkis yang melaju ke final di Nomor Tunggal dan Ganda Campuran ini.

Perlu diketaui, peparprov merupakan ajang olahraga bagi atlet disabilitas dan pada peparprov kali ini mempertandingkan cabor, yakni, Catur, Renang, Atletik, Bulu Tangkis, Tennis Meja,  Volli Duduk dan Gooll Ball. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here