Plafon Jebol, Warga Sekolah Khawatir Melintas di Ruang Tamu Sekolah

Redaksi BS
By -
0



// Warga Desak Pihak Terkait Telusuri Kemana Aliran Dana Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Dihabiskan Sekolahan tersebut.


MURATARA, BS.COM - Sungguh miris dialami SMAN Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Pasalnya, warga di sekolahan tersebut khawatir waktu-waktu plafon ruangan di sekolahan mereka akan jatuh.


Terlebih lagi, sebuah plafon ruangan tamu yang sudah jebol atau bolong-bolong dan sewaktu-waktu akan ambruk jatuh mencemaskan warga sekolah ialah siswa, pegawai atau pun guru di sekolahan tersebut. Tidak menentu kemungkinan plafon dinilai rusak parah tersebut bakal menimpah warga sekolah saat melintas di bawahnya.



Bukan hanya itu, termasuk dua ruangan kelas belajar (RKB) di sekolah itu mengalami kerusakan cukup parah juga. Dengan kerusakan tersebut kedua ruangan tidak dipakai sekolah lagi untuk aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi siswa mereka.

"Ya, selain kedua ruangan kelas belajar yang atap gentengnya banyak jatuh. Dinding sama tiang bangunan kelas sudah reot alias nyaris roboh," ungkap salah satu pegawai honorer di sekolah tersebut dikonfirmasi masih belum lama ini.

"Oleh karena itulah, saya bersama staff lainnya mendesak agar kerusakan tersebut sesegera mungkin diperbaiki oleh kepala sekolah kami. Dimana guna mengantisipasi jangan sampai terjadi sesuatu hal yang tak dinginkan kita bersama nanti," harap pria (40) yang namanya enggan disebutkan itu.


Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Karang Jaya, Hasiah, SPd tak menampik plafon ruang tamu pengunjung dan kedua gedung ruang belajar sekolah di bawah pimpinannya kini kondisinya rusak parah. Diakuinya, untuk perehaban terkait kerusakan fasilitas sekolah tersebut sudah diajukan proposal oleh kepala sekolah sebelum dirinya ditahun 2018 ke rekan kerja di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas (Mura).

"Nah, terkait hal ini sudah disampaikan dia (kepsek) sebelumnya lewat whatsapp (wa) pribadi milik Bu Heni. Itu hal mengingatkan jarak tempuh kita cukup jauh," ungkapnya.

"Tetapi, akibat banyak terkendala berkas administrasi seperti sertifikat kepemilikan tanah sekolah. Sehingga usulan kita 2018 jadi mental sampai sekarang ini," tambahnya.



Hasiah menceritakan, awal mulanya semua pembangunan gedung sekolahnya tersebut berdiri sejak 2014 silam, dan kemudian pada 2017 SMA/SMK Negeri dan Swasta sederajat di Kabupaten Muratara diambil alih fungsinya oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

"Mudah-mudahan jikalau tidak ada arang melintang perbaikannya lewat Anggaran Pemerintah Belanja Provinsi Sumsel 2026 nanti," tutup wanita berjilbab tersebut ketika dibincangi Media Berantas Sumsel.com, Senin, 28 Juli 2025, pagi di sekolahnya.


Perlu diketahui, sebelum wartawan media ini izin menghadap sang Kepsek SMAN Karang Jaya, Hasiah SPd, tentu dilarang membawa hand phone (HP) dan kamera atas seizin kepala sekolah yang disampaikan seorang satpam bertugas dihari tersebut.



Selain pelarangan wartawan membawa alat kerja jurnalis. Dimana, berdasarkan kabar burung yang beredar setiap tahun sekolah menengah atas tersebut dengan akreditasi B mendapatkan dana kuncuran pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah dari pemerintah pusat. Dan, bahkan terdapat bukti surat pertanggungjawaban (SPJ) kuncuran dana perbaikan diambil dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2020, 2021, dan 2023 dinilai cukup pantastis yang bervariasi diterima sekolahan itu. Mulai dari 23 jutaan hingga mencapai diangka 73 jutaan setiap tahun buat pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah itu. Sementara itu, warga pun menilai hasil bukti nyata dilapangan sejauh ini belum terlihat sama sekali. Oleh karena itulah, masyarakat mempertanyakan terkait hal ini, serta sekaligus mendesak pihak terkait guna mengusut kemana aliran anggaran pembangunan di bidang pendidikan tersebut dihabiskan oleh oknum tak bertanggung jawab itu.

"Juga termasuk lantai semen sekolahan kita banyak retak-retak. Apalagi, lapangan itu saat ini digunakan warga sekolah dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80 Tahun ini. Apakah hal ini tidak membahayakan?. Seharusnya diperbaikilah oleh pihak sekolahan kita," keluh seorang guru, Jumat, (15/8/2025) berdinas di SMAN Karang Jaya itu. (Man)

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)