Berkat Sejumlah Donator, Bayi Pasutri Ini Bisa Pulang ke Rumah - BERANTAS SUMSEL

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 14 Januari 2020

Berkat Sejumlah Donator, Bayi Pasutri Ini Bisa Pulang ke Rumah


PRABUMULIH, BS.COM - Delfa Barqi Abbasy, bayi yang tertahan dan dirawat oleh pihak Rumah Sakit Fadhilah, akhirnya bisa pulang.

Hal ini setelah sejumlah donatur yang namanya tidak mau disebutkan itu, sudah melunasi biaya administrasi yang tidak mampu dibayar orang tua bayi.

Bisa keluarnya anak dari pasangan Febriyanto (27) dan Yul Armi Kurniati (23), warga Kelurahan Muara Dua Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih Sumatera Selatan setelah adanya pertemuan khusus dan tertutup antara Pemkot Prabumulih melalui Dinkes, Dinsos, DPRD Prabumulih dengan pihak Rumah Sakit Fadhilah.

Wakil Ketua DPRD Prabumulih Ir Dipe Anom menerangkan, kasus ini sudah selesai semua dan bayi Delfa Barqi Abbasy sudah bisa pulang ke rumah dan kembali ke pelukan ayah dan ibunya.
“Dari pertemuan tadi dan ada solusinya. Hari ini bayi bisa dibawa pulang langsung ke rumahnya oleh ayahnya. Semua administrasi sudah dilunasi semua,” ujarnya Selasa, (14/1/2020) sore.

Ir Dipe Anom menambahkan, sebenarnya kasus ini tidak akan terjadi seandainya semua pihak peka dan peduli terhadap masyarakat. “Ini jadi pembelajaran kita semua. Untuk itu kedepannya kita ambil langkah-langkah untuk mementingkan kepentingan masyarakat. Terima kasih kepada para wartawan, yang selama ini sebagai lembaga kontrol sosial,” jelasnya.

Masih kata Ir Dipe Anom, kedepan bilamana ditemukan kasus seperti ini pelayanan masyarakat harusnya ditanggulangi dahulu.
“Pelayanan kesehatan baik rumah sakit swasta maupun negeri, punya aturan sendiri. Oleh karena itu kita semua harus fokus semua. Berkat adanya pemberitaan, semuanya fokus karena kasus ini,” ungkapnya.

Sementara Direktur Rumah Sakit Fadhilah, drg Marizqa Listya Dinie MM menambahkan, semua biaya pelunasan administarasi pengobatan bayi Delfa sudah dibayarkan pihak donatur. Dan intinya bayi bisa keluar dari pihak rumah sakit.
“Delfa berat badannya naik sekarang 3,5 kilogram. Delfa tidak kami tahan, tetapi kami rawat sembari orang tuanya melakukan pelunasan. Semua kebutuhan bayi karyawan kami patungan. Harapan kami bisa meluruskan berita simpang siur, karena menciptakan opini dikalangan masyarakat,” tegasnya.

Sedangkan Febriyanto, ayah bayi mengucapkan rasa terima kasih karena anaknya sudah dirawat oleh pihak rumah sakit.
“Ambil hikmahnya saja atas kejadian ini. Kepada donatur, Pemkot Prabumulih, DPRD, Wali Kota terima kasih banyak telah membantu biaya pelunasan. Terkhusus kepada pihak rumah sakit, terima kasih sudah membantu merawat anak saya,” ujarnya.

Terpisah, Asissten 3 Pemkot Prabumulih, HM Rasyid, SAg, MM menambahkan Pemkot Prabumulih sudah berusaha maksimal dengan membantu. Termasuk Dinas  Sosial (Dinsos), juga turut membantu. Permasalahan ini sudah selesai.
“Ada donatur yang peduli sehingga sang bayi bisa keluar. Disini kita mengambil hikmah atas kejadian ini. Kedepan semoga jangan terulang kembali,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat Kota Prabumulih dibuat heboh karena ada bayi yang tertahan di rumah sakit selama 4 bulan lamanya lantaran orang tuanya tidak mampu menebus besarnya biaya pengobatan. Bayi tersebut yakni Delfa Barqi Abbasy kelahiran 23 September 2019 lalu.

Delfa merupakan anak dari pasangan Febriyanto (27) dan Yul Armi Kurniati (23), warga Kelurahan Muara Dua Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih. Tak hanya itu, kedua pasangan yang merupakan keluarga tidak mampu itu terpaksa bolak-balik rumah sakit untuk melihat sang anak Delfa Barqi Abbasy.

Bayi Delfa Barqi Abbasy sendiri lahir kembar. Sayang, kembarannya yakni Dilfa telah meninggal dunia. Keduanya lahir dalam keadaan prematur atau sepsis neonatorum yang disebabkan oleh virus dan bakteri, sehingga kedua bayi harus dirawat intensif di dalam inkubator agar bisa bertahan hidup di luar rahim dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Febriyanto menceritakan, saat ini dirinya telah bercerai dengan istrinya karena permasalahan ini. Namun, hingga kini ia belum pernah memeluk anaknya secara langsung karena masih di tahan pihak rumah sakit. Dari bulan ke bulan, Febri dan keluarga besar terus melakukan upaya untuk melunasi hutang perawatan sang anak dengan mencicil dari uang bantuan para donatur. Saat ini jumlah hutang yang harus ia tanggung masih sekitar Rp 17 juta, untuk bisa mengambil buah hatinya dari rumah sakit tersebut. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here