Ketua Satgas PETI Sebut Sungai Rawas Sudah Jernih Lagi

Redaksi BS
By -
0

Tampak Kejernihan Sungai Rawas tepatnya di Desa Sungai Kuis pasca aktivitas (PETI) Penambang Emas Tanpa Izin belum lama ini. (Foto : Man BS.com)


// Ini Hasil Kroscek Tim Satgas PETI di Lapangan



MURATARA, BS.COM - Di mana Sumedi, Ketua Satuan Petugas Penambang Emas Tanpa Izin (Satgas PETI) Sungai Rawas Muratara mengaku, saat ini kondisi Sungai Rawas Kecamatan Ulu Rawas dan Rawas Ulu warga tersebut kembali normal seperti sediakala sesuai harapan masyarakat pada kedua kecamatan tersebut.


Artinya, kini tak ada lagi yang nama aktivitas PETI dilakukan oknum tak bertanggung jawab menggunakan alat berat. Dan, sedangkan di luar pegetahuan satgas untuk kategori penambang memakai alat larut serta dompeng berkemungkinan hingga kini masih ada di dua kecamatan tersebut.


Tentu, pengakuan tersebut berdasarkan hasil patroli Tim Satgas PETI bersama Waka Kapolres Muratara, Kabag OPS, kapolsek, babinsa dan tim lainnya berapa waktu lalu ke lokasi penambang emas ilegal di wilayah Kecamatan Rawas Ulu dan Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan.


Secara rinci Sumedi menjelaskan, kondisi terkini sejumlah daerah sepanjang aliran Sungai Rawas pasca aktivitas penambang emas ilegal tersebut air sungainya jernih. Di antaranya; Sungai Rawas Desa Kuto Tanjung, air jernih bagian hulu. Mengingat, sungai tak pernah ada aktivitas PETI, Larut, dan Dompeng. 


Kemudian, Desa Napal Licin, Sungai Kerali, Sungai Keruh dan Sungai Kulus, Kelurahan Muara Kulam, Sungai Kulam, Sungai Senawar, Muara Kuis, Sungai Kuis, serta Sungai Labi memang sedikit keruh. Itu hal, bagian hulu dasar aliran sungai (DAS) berkas galian tanah aktvitas PETI tersebut.


Terkhusus, Sungai Keru muaranya terjun ke Sungai Rawas hulunya  masuk ke wilayah Jambi, lanjutnya, Desa Sukaladi, Kecamatan Batang Asai, berdasarkan informasi warga sekarang adanya aktivitas PETI tersebut. Terkait hal tersebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan tentu nanti bermediasi kepada pemerintah daerah di wilayah tersebut.


Bukan cuma itu, Sungai Kutu, Sungai Seri, Sungai Semenung dan Sungai Temiang terletak di Desa Pulau Kidak kondisi air sungai sedikit keruh. Sama halnya juga dampak penambangan emas memakai alat berat, dompeng, dan juga larut. Dan, begitu pun sebaliknya, Desa Jangkat, Sungai Benalu muaranya menuju ke Sungai Rawas bagian  hulu Sungai Reba, yang masuk wilayah Jambi juga sama halnya dengan Sungai Keru terkait adanya aktivitas PETI tersebut.

"Hasil patroli kami di lapangan tercemarnya Sungai Rawas seperti saat ini, bukan berarti masih adanya terkait aktivitas penambang, melainkan bekas aktivitas PETI itu sendiri. Karena di sekitar dasar aliran sungai banyak bekas galian tanah runtuh pada saat hujan deras," terang Ketua Satgas PETI Sungai Rawas, Muratara, Sumedi, ketika dikonfirmasi media ini, Selasa, (9/9/2025), seraya menyebutkan ketiga Pos Pantau Satgas PETI Muratara, yaitu Kecamatan Ulu Rawas, Rawas Ulu dan Kecamatan Karang Jaya tadi siang sesuai arahan Wakil Bupati bersama Kapolres Muratara sudah dinonaktifkan.


Ia menambahkan, tanah longsor mengakibatkan masih keruhnya sejumlah Sungai Rawas pasca penambangan tersebut bisa kembali dipulihkan meskipun memakan waktu cukup panjang. Dengan cara, setelah di pinggiran sungai berkas tambang tersebut ditumbuhi rerumputan bersama pohon-pohon di sekitaran lokasinya.


Selain itu, kata Sumedi, Desa Lubuk Mas DAS Sungai Rawas dari hulu sisi kanan/kiri terdapat bekas PETI Dompeng. Ditambahkan lagi, Desa Pangkalan sampai ke Desa Surolangun ada DAS-nya terjadi abrasi dan erosi akibat Tambang Galian C Jenis Batu Koral, baik menggunakan alat berat maupun manual.

"Nah, aktitivitas penambang emas manual mendulang sekitar 500 orang," bebernya.


Oleh karena itulah, pihaknya mengajak dan mengharapkan kepada masyarakat baik sekarang maupun ke depannya jangan lagi terdapat penambangan ilegal apapun bentuknya itu.

"Karene hal ini jelas-jelas menyalahi aturan pemerintah, yang berdampak merugikan masyarakat dengan menguntungkan kelompok maupun oknum-oknum tertentu tidak bertanggung jawab," pesan pria yang saat ini juga menjabat Kepala Satuan Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Muratara. (Man)

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)